PBNU: Jangan Golput, Memilih Sama dengan Menyamai Kebajikan
SinPo.id - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Mohammad Mukri mengajak masyarakat tidak golput pada Pemilu 2024. Sebab, menyalurkan hak suara sama dengan menyemai kebajikan.
"Jangan golput. Dengan memilih pada pemilu, kita sedang menyemai nilai-nilai kebaikan dan itu menjadi pintu untuk terselenggaranya kebaikan dan kemaslahatan bagi kita semua," kata Mukri dalam siaran pers diterima di Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024.
Dengan partisipasi aktif dalam mewujudkan pemilu yang bermartabat maka pemilik hak suara juga sedang menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Bukan sekadar demokrasi dalam bentuk prosedural, tetapi secara substansial yang menunjukkan proses dan hasil berkualitas.
"Dunia sedang menonton Indonesia. Pemilu saat ini akan mencerminkan dan memberikan image (perwajahan) Indonesia di mata dunia. Kalau hasilnya baik, maka posisi Indonesia juga akan semakin baik di mata dunia. Ini yang perlu kita sadari," ujarnya.
Selain menyalurkan suara, masyarakat wajib menciptakan kondisi yang kondusif saat dan setelah pemilu. Menurutnya, apapun hasil pemilu harus diterima dan diakui sebagai sebuah proses demokrasi yang beradab.
"Tidak mungkin semuanya menang karena setiap kompetisi harus ada yang menang dan ada juga yang kalah. Semua ini bisa menjadi proses pendewasaan bangsa Indonesia yang sepakat mengusung nilai-nilai demokrasi," kata dia.
Dia menyebut perbedaan pilihan dalam pemilu merupakan keniscayaan. Menurutnya, melewati proses keragaman pilihan tersebut bisa menjadi pendewasaan untuk memahami dan membiasakan diri dalam perbedaan.
"Elok dan indahnya Indonesia karena adanya keragaman yang sudah menjadi sunnatullah. Maka, Bhinneka Tunggal Ika menjadi prinsip warisan leluhur yang harus dipegang erat," ucap Mukri.
Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Hukum, dan Media itu mengingatkan leluhur bangsa Indonesia telah mewariskan gen moderat dan toleran. Gen ini sudah terbukti mampu menyatukan bangsa Indonesia sampai dengan saat ini.
"Gen saling menghormati perbedaan pilihan ini yang harus dipegang kuat," katanya.
Mukri mengajak bangsa Indonesia menghindari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, pembunuhan karakter, dan hal-hal negatif lainnya. Jika ini dilakukan, khususnya pada momentum pemilu maka bisa mengikis gen moderat yang selama ini tertanam kuat.
"Mari hindari menyebarkan hoaks dan wujudkan pesta demokrasi Pemilu 2024 yang damai dan bermartabat," tegas dia.