Komitmen Dukung Energi Hijau, Ratusan Kapal PIS Gunakan Biodiesel

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 19 Juli 2023 | 18:57 WIB
Kapal Pertamina International Shipping (PIS) (SinPo.id/ Dok. Pertamina)
Kapal Pertamina International Shipping (PIS) (SinPo.id/ Dok. Pertamina)

SinPo.id - Ratusan kapal milik PT Pertamina International Shipping (PIS), disebut telah menggunakan bahan bakar rendah emisi yang ramah lingkungan serta biodiesel, untuk menjaga komitmennya dalam mendukung energi hijau.

"PIS sudah menerapkan penggunaan biodiesel, sebanyak 146 kapal yang kami operasikan baik kapal milik maupun kapal sewa, menggunakan biodiesel sebagai sumber tenaga mesin utama," kata CEO PIS, Yoki Firnandi, Rabu 19 Juli 2023.

"Selain itu terdapat juga yang menggunakan biodiesel sebagai sumber tenaga mesin tambahan atau auxiliary engine," sambungnya.

Tak hanya itu, tindakan lain yang menjadi langkah nyata dari program strategis PIS, kata Yoki, adalah dengan mengakuisisi kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) Amaryllis.

Pasalnya, Amaryllis merupakan salah satu kapal pengangkut gas terbesar di dunia dan juga menjadi kapal pertama di Pertamina dan Indonesia yang menggunakan bahan bakar dual fuel LPG. Sehingga berpotensi menurunkan emisi PIS sebesar 12 ribu ton setara CO2 per tahunnya.

Adapun lenggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan biodiesel dengan kandungan B35 pada kapal-kapal PIS merupakan bagian dari dua inisiatif utama PIS dalam mendukung target NZE 2060 Indonesia.

Inisiatif pertama adalah keterlibatan PIS dalam bisnis logistik dan transportasi energi baru dan terbarukan, atau green business building. Sementara inisiatif kedua adalah upaya penurunan emisi dari operasional kapal maupun bisnis lainnya saat ini.

"Inisiatif peningkatan efisiensi operasi kapal yang paling efektif secara biaya dalam mereduksi karbon di industri perkapalan adalah dengan menerapkan peningkatan efisiensi operasi," ungkapnya.

"Seperti pembersihan lambung kapal secara terus menerus, pemasangan energy saving device, dan pengaturan kecepatan kapal pada kecepatan optimum atau ekonomis," papar Yoki.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI