Prabowo Sebut Pola Pikir Elite Terlalu Lama di Zona Nyaman
SinPo.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkap tantangan terbesar pemerintahan selama ini. Salah satunya, pola pikir (mindset) elite pemerintahan yang terlalu lama berada di zona nyaman (comfort zone).
Padahal, kata Prabowo, dapat menjadikan para elite terbuai dan luput memikirkan adanya berbagai ancaman yang dapat berbahaya bagi pertahanan Indonesia.
"Tantangan terbesar yang saya lihat adalah mindset elite kita. Mindset elite kita menurut saya terlalu nyaman. Kita terlalu lama berada dalam comfort zone. Kira berada dalam masa yang relatif damai lama sehingga elite kita semua merasa oh keadaan damai ini adalah keadaan yang normal," kata Prabowo melalui keterangan tertulis Humas Kemhan RI di Jakarta, Jumat, 30 Juni 2023.
Prabowo mengatakan Indonesia juga dikelilingi negara-negara yang bersahabat. Sehingga, para elite sering berasumsi tidak ada ancaman.
"Ini yang sangat berat. Dengan kita merasa tidak ada ancaman, akhirnya menurut saya, elite kita merasa bahwa pertahanan itu tidak terlalu penting. Pertahanan itu, it’s nice to have, tetapi tidak vital," kata Prabowo.
Prabowo menyadari pertahanan merupakan urusan vital. Sekalipun saat negara dalam masa damai.
"Pelajaran Ilmu Politik dan Ilmu Bernegara di mana pun, pertahanan itu memang vital. Pertahanan itu vital. Kita bisa aman, bisa makmur, karena kita bisa mempertahankan negara kita, teritori kita, wilayah kita," kata Prabowo.
Dia menjelaskan Indonesia harus selalu siaga dan senantiasa menjaga wilayahnya karena ada banyak sumber daya yang perlu dilindungi dari ancaman para penjarah. Termasuk, di antaranya kapal-kapal nelayan asing yang sering kali mencuri ikan di perairan Indonesia.
"Di wilayah kita itu banyak kekayaan. Kekayaan mineral, tambang, segala macam ada di darat dan ada di laut. Kita punya kekayaan ikan, kalau tidak salah cadangan ikan kita terbesar kedua di dunia. Jadi, potensi-potensi kekayaan ini kalau kita tidak jaga, ini sangat merisaukan," kata Prabowo.
Selama mengemban tugas sebagai menteri pertahanan, Prabowo bertekad memodernisasi alutsista Indonesia. Di bawah kepemimpinan Prabowo, Kementerian Pertahanan RI membeli berbagai jenis alutsista baru untuk pertahanan Indonesia mulai dari pesawat tempur, kapal perang, sampai radar berteknologi mutakhir.