Industri Semen Membutuhkan Pemanfaatan Energi Ramah Lingkungan
SinPo.id - Anggota Komisi V DPR RI Andi Yulianis Paris, mengatakan pemanfaatan energi ramah lingkungan sangat dibutuhkan pada industri semen di Tanah Air, yang selama ini masih memanfaatkan energi batu bara.
"Selain ramah, pemanfaatan energi ini juga murah. Selama ini industri semen masih memanfaatkan batu bara sebagai energi dasar untuk produksinya," kata Andi, dikutip Selasa 21 Februari 2023.
Menurutnya, harus ada kebijakan integratif dengan mengalihkan energi batu bara ke energi surya atau biomassa, karena rata-rata pabrik semen masih menggunakan batu bara.
Namun, Semen Tonasa, yang memasok semua kebutuhan semen di kawasan Indonesia timur, seperti Maluku dan Papua, sudah menghasilkan dua jenis semen berdasarkan SNI yang lebih ramah lingkungan.
"Produk ini sekaligus juga memberi kesadaran kolektif untuk selalu membeli produk ramah lingkungan. Hanya saja ia mengeluhkan biaya angkut semen masih sangat mahal," ungkapnya.
Pasalnya, semen tersebut tidak hanya dibutuhkan untuk industri, tetapi juga untuk rakyat. Sehingga harus diusahakan agar harganya lebih terjangkau.
"Harga semen di Papua bisa berkali-kaki lipat lebih mahal daripada semen di Jawa. Biaya angkut dan produksi yang mahal, perlu diperhatikan pemerintah," kata Andi menambahkan.
Di samping itu, ia juga menyerukan moratorium pada industri semen, karena produksinya sudah over supply. Terlebih saat ini terdapat sekitar 51 juta ton semen yang belum terserap oleh pasar di dalam negeri.