Hasto: Menurut Penelitian, SBY Pakai Duit Kenaikan BBM Untuk Curangi Pemilu

Laporan: Sigit Nuryadin
Minggu, 18 September 2022 | 12:22 WIB
Hasto Kristiyanto/DOK: PDIP
Hasto Kristiyanto/DOK: PDIP

SinPo.id -  Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi serius tudingan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi yang menyebut ada indikasi tidak jujur di Pemilu 2024.

"Mohon maaf Pak SBY tidak bijak. Dalam catatan kualitas Pemilu, tahun 2009 justru menjadi puncak kecurangan yang terjadi dalam sejarah demokrasi, dan hal tersebut Pak SBY yang bertanggung jawab," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 17 September 2022.

Menurut Hasto, di era Presiden Soeharto saja tidak ada manipulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT). Tetapi, ketika SBY berkuasa, diduga ada manipulasi DPT bersifat masif. 

"Salah satu buktinya ada di Pacitan," ucapnya.

Apalagi, kata Hasto, Presiden keenam Indonesia itu merekrut mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, menjadi pengurus partai Demokrat.

"Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati, yang seharusnya menjadi wasit dalam Pemilu, ternyata kemudian direkrut menjadi pengurus teras Partai Demokrat," terang Hasto.

Hasto bahkan menyebut, kalau SBY menggunakan dana dari hasil kenaikan BBM untuk kepentingan pemilu.

"Menurut penelitian, SBY menggunakan dana hasil kenaikan BBM untuk kepentingan elektoral," tuturnya.

"Pada saat bersamaan terjadi politisasi hukum terhadap lawan politik Pak SBY,” pungkasnya.
sinpo

Komentar: