LBP! Rakyat Dihajar Kenaikan PPN-BBM-Tarif Tol! Roy Surya: Meroket Sesuai Janji

Laporan: Samsudin
Sabtu, 02 April 2022 | 18:54 WIB
Eks Menpora, Roy Suryo/net
Eks Menpora, Roy Suryo/net

SinPo.id - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengkritisi kebijakan pemerintah menaikan harga BBM hingga PPN. Menurutnya, kebijakan itu seperti ‘menghajar’ rakyat.

Disebutkan, kebijakan kenaikan harga BBM Pertamax dan PPN adalah fakta dan bukan prank. Belum lagi, kata Roy, kenaikan harga itu akan diikuti dengan kenaikan harga Pertalite dan LPG 3 kg.

“Barusaja rakyat dihajar dengan kenaikan ppn (dari 10% ke 11%), bbm pertamax, tarif tol (dan pasti diikuti harga2 lain2nya), ini malah sudah ada rencana kenaikan lpg 3kg dan pertalite,” tulis Roy Surya melalui akun Twitternya, dikutip SinPo.id, Sabtu (2/4).

Roy Suryo menyindir kebijakan pemerintah yang menaikkan PPN dan BBM pertamax dikaitkan dengan April Mop.

“Apakah ini hanya APRIL MOP ? Tidak guys, ini FAKTA dan bukan sekedar PRANK. AMBYAR,” tulis Roy Suryo.

Roy Suryo menyentil rencana kenaikan itu dengan sebutan: LBP. Yang dimaksud LBP versi Roy Suryo adalah Luar Biasa Pemerintah.

"LBP alias Luar Biasa Pemerintah. Benar-benar sesuai janji-janjinya. Semua memang jadi MEROKET. Masih puas-PUAS lagi? AMBYAR,” cuitnya.

Sebelumnya, saat meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Jumat (1/4), Luhut menyampaikan akan ada kenaikan harga bbm lagi.

“Overall akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite, kalau Premium belum. Juga gas yang 3 kilogram (akan naik). Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah," kata Luhut.

Luhut mengatakan pemerintah saat ini berencana menghitung secara cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan tersebut. Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih lanjut soal rencana tersebut.

Untuk kenaikan harga BBM nonsubsidi Pertamax, dia menjelaskan banyak negara sudah menaikkan harga BBM mereka. Penyebabnya, kelangkaan minyak mentah karena konflik Rusia-Ukraina serta kelangkaan minyak nabati.

Dia menyebut saat ini Indonesia masih beruntung karena bisa mengelola ekonomi dengan lebih baik sehingga dampak konflik Rusia dan Ukraina.sinpo

Komentar: