Heboh Pasangan Gay Pamer Buku Nikah, Ternyata Oh Ternyata...!!

SinPo.id - Aksi pasangan sejenis penganten laki-laki pamer buku nikah di media sosial viral. Keduanya seolah ingin menunjukan bahwa menikah sesama jenis di Indonesia tidak dilarang.

Dalam sebuah yang viral di tiktok seperti dilihat di akun @ratupapaya, mereka memperlihatkan bukti keabsahan perkawinan mereka yang ditunjukkan dengan dua buku nikah dan memuat foto keduanya. 

Dalam video itu terlihat dua orang yang berbicara soal pernikahan mereka di Indonesia. Orang yang sambil tiduran ditemani pasangannya yang mengenakan topi mengatakan:

”Ada yang nanya, kita berdua bisa nikah di Indonesia? Bisa donk, ini buku nikah kita berdua,” kata orang itu sambil menunjukkan dua buku nikah.

“Kita nikah di Indonesia sah secara agama dan negara. Mati Lo!” lanjut dia sambil menepukkan dua buku nikahnya ke kamera.

“Tidak percaya juga?” kata dia. Lalu membuka buku nikahnya, yang menunjukkan foto mereka berdua (tapi gambarnya tidak terlihat jelas). “Mati Lo!”.

Rupanya, kedua orang seperti dalam video viral itu bukanlah pasangan sejenis. Mereka adalah lawan jenis. Ya, salah satunya adalah perempuan yang memang sengaja berpenampilan tomboy.

Sekalipun perempuan, tapi ia berpenampilan laki-laki. Tidak itu saja, ia juga memiliki suara seperti laki-laki juga.

Dalam akun Tik Toknya @ratupapaya, laki-laki itu bahkan melakukan prank dengan suara perempuannya.

Dia juga menjelaskan kenapa berpenampilan seperti laki-laki, karena ia mengaku pernah menjadi korban perkosaan. Dalam akunnya ia juga menulis tentang tetap mau berpenampilan seperti laki-laki.

“Aku tak mau mengubah penampilan aku, aku nyaman dan aku tetap mau jadi wanita ganteng. Kalau aku kayak cewek gitu aku trauma. Santriwati aja bisa jadi korban pelecehan apalagi kalau aku berpenampilan seperti cewek, karena aku sudah pernah kejadian seperti itu, jadi aku trauma,” tulisnya.

Sebelunya, Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan sempat mengecam keras bila benar terjadi pernikahan sejenis sesama lelaki yang disahkan melalui bukti biku nikah tersebut. 

Menurutnya apabila hal itu terjadi patut ditelusuri di Kantor Urusan Agama (KUA) mana pasangan itu terdaftar dan siapa yang bertanggungjawab dalam menikahkan mereka 

"Karena perkawinan itu tidak sah. Kalau benar terjadi harus dibatalkan. Untuk itu Kementerian Agama perlu memberikan penjelasan kepada publik, apakah benar hal itu terjadi, sehingga tidak terjadi simpang siur," kata Amirsyah kepada wartawan, Sabtu (31/12).