Menteri P2MI Lepas 12 PMI ke Korea Aerospace Industries untuk Rakit Jet Tempur

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:54 WIB
Menteri P2MI Mukhtarudin melepas 12 PMI ke Korea Selatan. (SinPo.id/dok. KP2MI)
Menteri P2MI Mukhtarudin melepas 12 PMI ke Korea Selatan. (SinPo.id/dok. KP2MI)

SinPo.id - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin melakukan pelepasan perdana penempatan 12 pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Aerospace Industries (KAI), perusahaan dirgantara terkemuka Korea Selatan. Para PMI yang dilepas saat ini, merupakan tenaga kerja high skill, bukan lagi medium atau low skill

"Ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk mempersiapkan tenaga kerja berketerampilan menengah dan tinggi," kata  Mukhtarudin di Swiss-Belhotel Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat, 19 Desember 2025.

Menurut Mukhtarudin, penempatan ini sebagai tonggak sejarah baru. Karena, untuk pertama kalinya PMI merambah sektor industri pertahanan berteknologi tinggi melalui skema visa E-7. 

"Paradigma lama yang mengidentikkan Pekerja Migran dengan sektor domestik telah bergeser. Kini, Pekerja migran kita menjadi agent of technology transfer yang akan menyerap ilmu untuk dibawa pulang dan membangun Indonesia Emas 2045," ungkapnya.

Mukhtarudin juga menyoroti gap antara output pendidikan nasional dengan kebutuhan kompetensi global. Pemerintah menargetkan 350 ribu penempatan skilled workers pada 2025, namun baru terisi sekitar 20 persen. Untuk itu, program vokasi akan dimasifkan pada 2026.

Mukhtarudin menekankan fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Mengingat, pekerja terampil jarang bermasalah, sementara masalah sering muncul pada yang berangkat tanpa keterampilan memadai.

Dan, penempatan ini tak hanya meningkatkan martabat ekonomi Pekerja Migran, tapi juga memperkuat diplomasi bilateral dan transfer teknologi antarnegara.

"Kementerian P2MI berkomitmen terus memantau kesejahteraan para Pekerja Migran di Korea Selatan," tandasnya. 

Adapun penempatan ini dilakukan oleh PT Prima Duta Sejati (PDS) melalui skema visa E-7, yang merupakan visa kerja khusus untuk tenaga ahli terampil. Ke-12 Pekerja Migran akan terlibat dalam perakitan pesawat jet tempur KF-21 Boramae, helikopter, pesawat komersial, serta pesawat tanpa awak (drone) di fasilitas Korea Aerospace Industries. 

PT Prima Duta Sejati sebelumnya telah sukses menempatkan ratusan Pekerja Migran ke Korea Selatan di sektor pembuatan kapal laut canggih sejak 2023, serta ke lebih dari 10 negara lain.

Acara dihadiri oleh Wakil Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Park Su Deok, yang menandakan dukungan kuat dari kedua pemerintah. 

CEO PT Prima Duta Sejati, Maxi Mantofa, menyatakan bahwa penempatan perdana ini menjadi awal yang bersejarah. "Kami akan menempatkan 12 Pekerja Migran high-skill pada kesempatan pertama ini. Ke depan, kami berharap bisa menempatkan jauh lebih banyak lagi di sektor kedirgantaraan," ujarnya.

Maxi juga menekankan pentingnya transfer knowledge yang akan membawa manfaat bagi kemajuan industri dirgantara Indonesia, termasuk kolaborasi dengan PT Dirgantara Indonesia.

Maxi mengapresiasi dukungan penuh Kementerian P2MI sejak proses MoU hingga pelepasan, sejalan dengan amanah Presiden Prabowo Subianto yang peduli terhadap masa depan Pekerja Migran.

"Penempatan ini membuktikan bahwa Pekerja Migran Indonesia kini dipercaya di sektor strategis seperti perakitan pesawat, berdiri sejajar dengan pekerja migran dari negara lain," kata Maxi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI