Chusnunia Dorong Peningkatan Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
SinPo.id - Wakil Ketua Komisi VII DPR Chusnunia Chalim (Nunik) meminta pemerintah untuk terus meningkatkan keterlibatan UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pelibatan ini penting sebagai upaya memperluas manfaat dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, keterlibatan UMKM adalah amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 tentang Tata Kelola Pengelolaan MBG yang mewajibkan penggunaan produk dalam negeri sebagai yang utama.
Dari total anggaran MBG, 85 persen dialokasikan untuk pengadaan bahan baku dapur, mulai dari sayuran, hasil peternakan, perikanan, hingga perkebunan. Ini adalah peluang besar bagi 29 juta UMKM sektor pangan, khususnya yang berada di pedesaan, untuk tumbuh dan berkembang.
Legislator dari Fraksi PKB ini mencontohkan program makan siang di Brazil Programa Nacional da Alimentacao Escolar (PNAE) yang sukses melibatkan petani skala kecil juga menyediakan bahan pangan.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional mengatakan hingga saat ini terdapat 40.000 UMKM telah terlibat dalam program MBG.
Nunik menyadari bahwa ada banyak tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM mulai dari standarisasi kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pasokan, minimnya informasi teknis, serta keterbatasan akses pembiayaan.
"Kami terus meminta pemerintah untuk terus melakukan pelatihan pemberdayaan UMKM dan kelompok Masyarakat terkait kualitas produk dan sertifikasi agar dapat terlibat sebagai supplier dalam mendukung Program MBG di berbagai daerah," katanya.
Lebih lanjut, Ketua DPW PKB Lampung itu mengatakan Perpres Nomor 115 Pasal 38 Ayat 1 telah mengamanatkan penggunaan produk dalam program MBG harus berasal dari domestik, sehingga UMKM, petani, nelayan, dan peternak lokal menjadi pihak yang diprioritaskan.
"Para UMKM tersebut harus terus didorong untuk memasok bahan-bahan yang berasal dari industri rumahan, bukan dari pabrikan-pabrikan besar dengan demikian perekonomian masyarakat akan ikut tumbuh dan juga membuka lapangan kerja baru," katanya.
UMKM sektor pangan diharapkan mampu menjadi tulang punggung bagi keberhasilan program MBG. Termasuk, menjadi ekosistem yang mampu memberikan manfaat ganda, dimana anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sehat, sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi jutaan pengusaha UMKM di Indonesia.
