Putar Video Kayu Gelondongan di Sumatra, Titiek Soeharto Semprot Menhut Raja Juli

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 04 Desember 2025 | 20:08 WIB
Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. (SinPo.id/Galuh Ratnatika)
Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. (SinPo.id/Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto (Titiek) Soeharto menyampaikan kekecewaannya atas bencana banjir bandang yang terjadi di Sumatra bagian Utara.

Apalagi, beredar video sebuah truk membawa potongan kayu dalam jumlah besar dua hari setelah bencana yang terjadi di Sumatra Utara (Sumut), Sumatra Barat (Sumbar), dan Aceh. Video yang viral di media sosial itu bahkan ditampilkan Komisi IV DPR RI saat rapat dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.

"Saudara Menteri, terus terang saya sedih, miris, dan saya marah. Bayangkan kayu sebesar itu, diameter 1,5 meter itu, berapa ratus tahun perlu tumbuh untuk pohon yang sebesar itu. Ini, manusia mana di Indonesia ini yang seenaknya saja bisa motong-motong kayu seperti itu? Apa salah itu kayu? Dia bikin, salah itu pohon itu apa? Dia bikin begitu banyak kebaikan buat manusia," kata Titiek dalam rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 4 Desember 2025.

Dia merasa miris terkait pengangkutan batang pohon di tengah bencana yang berlangsung di wilayah bencana. Titiek menilai perusahaan yang melakukan tindakan itu seperti mengejek rakyat Indonesia.

"Dan yang lebih, lebih menjengkelkan, itu, truk itu lewat di jalan raya dua hari setelah peristiwa banjir ini. Dan dengan kemajuan teknologi, truk itu lewat di depan hidung kita," kata Titiek.

"Sungguh menyakitkan, Pak Menteri. Ini, sesuatu, kalau orang Jawa bilang, ngece, opo ngece? Ngejek, mengejek, perusahaan ini ngejek gitu. Baru kita kena bencana, dia lewat di depan muka kita. Ini suatu, apa ya, suatu hal yang menyakitkan dan menghina rakyat Indonesia," ucapnya.

Titiek mengaku tak setuju jika Kementerian Kehutanan hanya menunda izin baru pemanfaatan hutan tanaman dan hutan alam di RI. Ia berharap penebangan hutan yang merugikan rakyat untuk dihentikan.

"Saya tidak mau, kami tidak mau hanya sekedar moratorium. Moratorium itu besok-besok bisa dihidupin lagi. Tapi dihentikan. Nggak usah ada lagi itu pohon-pohon besar yang dipotong-potong," ujarnya.

Titiek juga menyinggung gelondongan kayu yang terbawa banjir di Sumatra. Dia berharap praktik penebangan hutan hingga menyebabkan bencana ini dihentikan.

"Sudah, cukup lah ini, jangan lagi ke depan, mau siapa kek itu di belakangnya, mau bintang-bintang mau apa. Kita ini mewakili rakyat Indonesia. Bapak juga ditunjuk sebagai pembantu presiden yang dipilih oleh rakyat Indonesia," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI