Defisit Pangan Masih Tinggi, DPR Dorong Penguatan Ketahanan Pangan Lokal di Papua
SinPo.id - Anggota Komisi IV DPR RI Riyono menyoroti masih tingginya tingkat defisit pangan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Papua, lantaran masih bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah.
Menurutnya, ketergantungan pangan antar wilayah tersebut perlu dikurangi dengan memperkuat produksi lokal dan mendorong kebijakan pangan berbasis potensi daerah masing-masing.
“Kita ingin Indonesia Timur, termasuk Papua, bisa memenuhi kebutuhan pangannya dari tanah sendiri. Ini penting untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Riyono, dalam keterangan persnya, dikutip Senin, 3 November 2025.
Oleh sebab itu, ia mendorong agar pemerintah mengembangkan sistem pangan berkelanjutan berbasis potensi lokal seperti sagu, jagung, dan hortikultura di wilayah timur Indonesia.
Terlebih masyarakat Papua memiliki kekayaan pangan lokal seperti sagu dan umbi-umbian yang perlu dikembangkan dan dikembalikan sebagai sumber pangan utama.
“Beras yang dikonsumsi masyarakat Papua sekarang sebenarnya bukan makanan pokok asli mereka. Kita harus kembalikan pangan lokal sebagai pangan masa depan,” tegasnya.
Selain itu, kata Riyono, pangan lokal juga memiliki nilai gizi tinggi dan berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan daerah. Namun, perlu dukungan kebijakan, infrastruktur, dan peran generasi muda untuk kembali membangun tanahnya.
“Kita dorong agar sarjana-sarjana Papua yang ada di luar kembali ke tanah kelahirannya. Papua ini tanah masa depan. Tanahnya subur, tapi butuh SDM yang kuat untuk mengolahnya,” tandasnya.
