Teror Bom di Sekolah Internasional, PDIP Minta Polri Perkuat Keamanan Siber

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 10 Oktober 2025 | 10:43 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dede Indra Permana. (Instagram Dede Indra)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dede Indra Permana. (Instagram Dede Indra)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dede Indra Permana Soediro meminta Polri memperkuat keamanan siber dari segala bentuk ancaman. Polri diharap bisa melakukan deteksi dini atas teror-teror di dunia digital.

"Mendorong penguatan unit keamanan siber dan deteksi dini terhadap ancaman digital lintas negara," kata Dede dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2025.

Ini disampaikan Dede menanggapi adanya teror bom terhadap sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara (Jakut) diduga dilakukan oleh pelaku yang sama. Ketiga sekolah yang diteror adalah Mentari Intercultural School, Jakarta Nanyang School, dan North Jakarta Intercultural School (NJIS).

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu mengingatkan bila ancaman teror bom terhadap institusi pendidikan internasional merupakan serangan terhadap rasa aman publik yang tidak bisa ditoleransi.

"Teror, meski tanpa ledakan, tetap melukai rasa aman publik," ujarnya.

Untuk itu, Wakil Rakyat dari Dapil Jawa Tengah (Jateng) X itu meminta negara hadir memastikan tidak ada ruang sekecil apapun bagi ancaman yang menebar ketakutan di tengah masyarakat.

"Menegaskan pentingnya penegakan hukum yang cepat dan tegas untuk memberikan efek jera terhadap pelaku teror dan penyebar ketakutan publik," ucapnya.

Di samping dari itu, Dede mengapresiasi kesigapan Polri dalam merespons ancaman-ancaman terhadap masyarakat. Khususnya, teror bom yang sempat meresahkan dalam waktu belakangan.

"Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi profesionalitas dan kecepatan Polri dalam menangani ancaman teror bom tanpa menimbulkan kepanikan publik," kata Dede.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengonfirmasi ancaman teror bom yang dikirim ke tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara dilakukan oleh pelaku yang sama.

Ketiga sekolah yang diteror, yakni Mentari Intercultural School, Jakarta Nanyang School, dan North Jakarta Intercultural School (NJIS). Pelaku mengirimkan ancaman disertai permintaan uang tebusan sebesar USD30 ribu, namun hasil penyelidikan memastikan tidak ditemukan bahan peledak di lokasi mana pun.

Polisi menduga pelaku berada di luar negeri dan tengah melakukan pendalaman identitas serta motif. Polda Metro menegaskan situasi Jakarta dan sekitarnya tetap aman dan terkendali, serta meminta masyarakat tidak panik.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI