Serangan Teroris di Sinagoga Manchester Saat Yom Kippur: Dua Tewas, Empat Luka-luka

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 03 Oktober 2025 | 03:07 WIB
Ilustrasi jasad(SinPo.id/ Pixabay)
Ilustrasi jasad(SinPo.id/ Pixabay)

SinPo.id -  Polisi Inggris menyatakan insiden di luar sinagoga di Manchester sebagai serangan teroris setelah dua orang tewas dan empat lainnya mengalami luka serius pada Kamis 2 Oktober 2025 waktu setempat. Insiden terjadi ketika jamaah tengah memperingati Yom Kippur, hari suci terpenting dalam kalender Yahudi.

Kronologi Serangan

Berdasarkan keterangan Assistant Metropolitan Police Commissioner Laurence Taylor, seorang pria menabrakkan mobil ke kerumunan di depan Heaton Park Hebrew Congregation Synagogue, Crumpsall, sebelum menyerang beberapa orang dengan pisau. Polisi menembak mati pelaku yang mengenakan rompi yang tampak seperti alat peledak, namun kemudian dipastikan tidak membahayakan.

Warga berhasil mencegah pelaku masuk ke dalam sinagoga. “Dua anggota komunitas Yahudi kita telah meninggal dunia akibat serangan ini, sementara empat orang lainnya masih dirawat di rumah sakit,” kata Taylor. Polisi telah menangkap dua orang terkait insiden ini, sementara identitas pelaku belum dirilis secara resmi.

Respons dan Penanganan

Metropolitan Police London, yang bertanggung jawab atas semua investigasi kontra-terorisme di Inggris, telah mengambil alih kasus dari Greater Manchester Police. Taylor menekankan patroli di sinagoga dan situs komunitas Yahudi meningkat secara nasional.

Perdana Menteri Keir Starmer, yang berada di Kopenhagen saat serangan terjadi, segera kembali ke London dan memimpin rapat COBRA, komite tanggap darurat Inggris. Starmer menyebut pelaku sebagai individu “biadab” yang menyerang orang Yahudi karena identitas mereka. Ia menegaskan, Inggris akan memperkuat perlindungan bagi komunitas Yahudi dan menentang segala bentuk kebencian.

Reaksi Internasional dan Lokal

Kedutaan Besar Israel di London mengecam serangan tersebut. “Peristiwa kekerasan di hari paling suci kalender Yahudi, di tempat ibadah, sangat mengerikan dan menyedihkan,” bunyi pernyataan resmi kedutaan.

Raja Charles III dan Ratu Camilla menyatakan ikut “sangat terkejut dan sedih” atas serangan yang terjadi pada hari penting bagi komunitas Yahudi.

Graham Stringer, anggota Parlemen yang mewakili wilayah tersebut, menyebut serangan ini “mengerikan dan bertujuan merusak hubungan antar-komunitas dan antar-agama.” Ia menekankan warga Manchester akan bersatu menghadapi tragedi ini, serupa dengan solidaritas setelah bom Manchester Arena 2017.

Polisi terus menyelidiki insiden ini untuk memahami keseluruhan konteks serangan, sekaligus memastikan keamanan di seluruh wilayah Inggris tetap terjaga.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI