Legislator Minta Kepolisian Selidik Kasus Tewasnya Aktivis Lingkungan Asal NTT

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 09 September 2025 | 19:45 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan (DPR RI)SinPo.id/
Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan (DPR RI)SinPo.id/

SinPo.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, meminta polisi menyelidiki kematian aktivis lingkungan asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Vian Ruma (30), yang selam ini aktif dalam gerakan penolakan Geotermal di daerahnya.

Pasalnya, kasus tersebut telah membulkan tanda tanya besar lantarannya banyaknya kejanggalan. Sehingga pihaknya meminta aparat kepolisian dan Pemda setempat segera mengungkap kasus kematian Vian secara terang benderang.

"Kami mendesak pemerintah pusat, aparat penegak hukum, dan pemerintah daerah untuk segera mengusut tuntas kasus ini secara transparan agar tidak menimbulkan spekulasi yang dapat memperlebar jarak antara negara dan rakyat," kata Daniel, dalam keterangan persnya, Selasa, 9 September 2025.

Ia juga menekankan pentingnya dialog terbuka dalam setiap perencanaan pembangunan energi, termasuk geothermal, agar masyarakat tidak merasa dimarjinalkan dan hak-hak mereka tetap terjamin.

Karena meski dijalankan dengan tujuan yang baik untuk pembangunan nasional, proyek Geotermal kerap kali menimbulkan konflik agraria dengan masyarakat. Salah satunya, konflik klaim lahan masyarakat hukum adat.

"Tragedi ini harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk memperkuat komitmen terhadap perlindungan aktivis lingkungan, memastikan partisipasi publik yang bermakna,” ungkapnya.

“Serta membangun pembangunan hijau yang benar-benar berpihak pada rakyat dan kelestarian alam Indonesia," kata Daniel menambahkan.

Diketahui, Vian ditemukan meninggal dengan posisi tergantung di dalam sebuah pondok tengah kebun yang berada di Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo pada Jumat 5 September lalu.

Di lokasi juga ditemukan sepeda motor miliknya yang diparkir di luar pondok serta telepon genggam yang tergeletak tak jauh dari posisi korban. Ta hanya itu, penemuan bercak darah juga semakin menguatkan keyakinan keluarga bahwa korban diduga mengalami kekerasan.

Terlebih, ali yang terlilit di leher korban adalah tali sepatu, dan posisi kaki korban juga menyentuh lantai. Jika dalam kondisi itu, korban tidak mungkin meninggal. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI